Amaranthus tricolor, merupakan bayam cabut yang banyak diusahakan oleh
petani, batangnya berwarna merah (bayam merah) dan ada pula yang
berwarna hijau keputih–putihan.
- Amaranthus dubius, merupakan
bayam petik, pertumbuhannya lebih tegak, berdaun agak lebar sampai
lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan.
Biasanya dipelihara di halaman rumah.
- Amaranthus cruentus,
merupakan jenis bayam yang dapat ditanam sebagai bayam cabut dan juga
bayam petik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar, berwarna hijau
keabu-abuan dan dapat dipanen secara cabutan pada umur 3 minggu.
PERSYARATAN TUMBUHBayam
cocok ditanam pada hampir setiap jenis tanah dan dapat tumbuh sepanjang
tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl. Waktu tanam bayam yang
terbaik adalah pada awal musim hujan antara bulan Oktober–Nopember atau
pada awal musim kemarau antara bulan Maret–April. Bayam sebaiknya
ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur dengan kisaran pH 6-7.
BUDI DAYA TANAMAN
1. BenihVarietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, Kakap Hijau, Bangkok dan Cimangkok.
Tanaman
bayam dikembangbiakkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih
harus berumur cukup tua (3 bulan). Benih yang muda tidak tahan disimpan
lama dan daya kecambahnya cepat menurun. Benih bayam yang cukup tua
dapat disimpan lama sampai satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa
dormansi. Keperluan benih bayam adalah sebanyak 5 – 10 kg tiap hektar
atau 0,5 – 1 g tiap m
2.
2. Persiapan Lahan, Persemaian dan PenanamanLahan
untuk pertanaman bayam perlu diolah lebih dahulu dengan dicangkul
sedalam 20–30 cm supaya gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan arah
membujur dari Barat ke Timur, untuk mendapatkan cahaya penuh. Lebar
bedengan 1 m, sedangkan panjang bedengan dapat dibuat tergantung
ukuran/bentuk lahan. Setelah diratakan, bedengan diberi pupuk kandang
kuda atau ayam dengan dosis 10 ton/ha atau 1 kg/10 m
2 bila kondisi
tanahnya kurang subur (kandungan bahan organiknya rendah). Lahan yang
kaya bahan organik tidak perlu diberikan pupuk kandang lagi.
Selanjutnya, pupuk buatan diberikan dengan dosis N 120 kg, P
2O
5 90 kg
dan K
2O 50 kg per hektar atau setara dengan Urea 30 g, TSP 20 g dan KCl
10 g tiap m
2 luas bedengan. Pupuk tersebut disebar rata dan diaduk
pada bedengan, kemudian permukaannya diratakan.
Penanaman benih bayam
dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu menyebar biji langsung pada
bedengan, menyebar langsung pada larikan/barisan, dan melalui persemaian
lebih dahulu.
- Cara disebar langsung biasanya digunakan untuk
penanaman bayam cabut. Biji disebar langsung secara merata di atas
permukaan bedengan kemudian ditutup tipis dengan tanah (tebalnya kurang
lebih 1 – 2 cm).
- Biji dapat juga disebarkan pada
larikan/barisan dengan jarak antar barisan 10 – 15 cm, kemudian ditutup
kembali dengan lapisan tipis tanah.
- Persemaian umumnya
digunakan untuk penanaman bayam petik. Benih disemai, kemudian setelah
tumbuh (kurang dari 10 hari), bibit dibumbun dan dipelihara selama
kurang lebih 3 minggu sampai siap dipindah ke lapangan. Jarak tanam pada
sistem ini adalah 50 cm x 30 cm.
3. PemeliharaanTanaman
bayam khususnya A. tricolor jarang terserang penyakit yang ditularkan
melalui tanah. Oleh karena itu, rotasi tanaman tidak merupakan
keharusan. Tanaman bayam dapat berproduksi dengan baik meskipun ditanam
pada tanah yang telah beberapa kali ditanami dengan bayam, asalkan
kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan yang
teratur.
Kebutuhan air untuk tanaman harus diperhatikan. Tanaman
bayam yang masih muda (sampai minggu pertama setelah tanam) memerlukan
air sebesar kurang lebih 4 mm/tanaman atau 4 l/m
2 dalam sehari.
Menjelang dewasa tanaman ini memerlukan air sekitar 8 mm atau 8 l/m2
setiap harinya. Penyiangan rumput secara khusus pada pertanaman bayam
petik tidak terlalu diperlukan, namun diperlukan pada pertanaman bayam
cabut.
4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Jenis
hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu
daun, pengorok daun dan belalang. Jika terpaksa harus menggunakan
insektisida, gunakan jenis insektisida yang aman dan mudah terurai
seperti insektisida biologi, insektisida nabati atau insektisida
piretroid sintetik.
Sedangkan penyakit biasanya kurang merugikan
tanaman bayam terutama jika lingkungan sekitar pertanaman terpelihara,
seperti drainase baik, cahaya matahari maksimum dan pemupukan tidak
terlalu banyak. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah
(Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.)
5. Panen dan PascapanenBayam
cabut biasanya dipanen apabila tingginya sudah mencapai kira–kira 20
cm, yaitu pada umur antara tiga sampai empat minggu setelah tanaman
tumbuh. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya atau dengan cara
memotong pada bagian pangkal sekitar 2 cm di atas permukaan tanah.
Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen pada umur antara satu
sampai setengah bulan dengan interval pemetikan seminggu sekali.
Produksi tanaman bayam yang dipelihara dengan baik dapat mencapai 5
sampai 10 ton/ha.
Penanganan pasca panen bayam terutama diarahkan
untuk mempertahankan kesegarannya, yaitu dengan cara menempatkan bayam
yang baru dipanen di tempat berair, merendam bagian akarnya dan
transportasi (pengiriman produk) dilaksanakan secepat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar