
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang
kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang
putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian
Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan
risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan
yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
Berikut adalah Herba / Pengobatan Alami untuk terapi penyakit Tumor atau Kanker:
1. Habbassauda
Habbassauda atau Habbatusauda atau Jinten Item atau Habbah Berkah
atau Black Seed adalah obat atau herbal yang direkomendasikan oleh
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai obat yang bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berikut dalilnya:
Dari Khalid bin Sa’ad dia berkata, ” Suatu ketika aku keluar bersama
Ghalib bin Abjar. Di tengah perjalanan dia jatuh sakit. Sesampainya di
Madinah, Ghalib tetap sakit. Ketika Ibnu Abu Atiq menjenguknya, dia
menyarankan pada kami, Carilah habbatussauda, ambil sebanyak lima sampai
tujuh biji, lalu tumbuklah sampai lembut. Setelah itu berilah sedikit
minyak, teteskanlah pada bagian hidung dan bagian-bagian tubuh yang
lain. Soalnya Aisyah r.a. pernah bercerita kepadaku bahwa ia mendengar
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya
habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecual
As sam.” Saat aku tanyakan, kata Aisyah, “Apa itu As Sam?” Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “As sam ialah kematian” (HR
Bukhari, bab Habbatusauda, jilid 7 hal 479, Penerbit CV Asifa Semarang)
Sesungguhnya di dalam habbatus sauda terdapat penyembuh bagi segala
macam penyakit kecuali kematian (HR. Bukhari 5688/Fathul Bari X/143 dan
Muslim 2215)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Hendaklah kamu
menggunakan Habbats Saudah kerna sesungguhnya padanya terdapat
penyembuhan bagi segalam penyakit kecuali mati.” (HR Abi Salamah dari
Abi Hurairah r.a)
Dalam hadist yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah shalallu ‘alaihi
wasallam bersabda, “Tidak ada satupun penyakit kecuali bisa diobat
dengan Habba Sauda ia akan sembuh kecuali mati.” (HR At-Tirmidzi)
Kajian Ilmiah
Pada tahun 1991, Pusat Riset Amala di Amala Nagar, India,
memanfaatkan Habbassauda sebagai obat kanker. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan tikus swiss albino yang mempunyai sel kanker jenis
Erlich Ascites Carcinoma (EAC), Dalton Limphoma Ascites (DLA). Tikus
yang mendapatkan Habbassauda mengalami penurunan sel kanker sebanyak 50%
dari pada yang tidak menggunakannya.
Cancer Imnubiology Laboratory, South Carolina, Amerika Serikat,
menyatakan bahwa Habbassauda menstimulasi sumsum di tualng dan sel
imunitas serta produksi interferon, melindungi sel normal melawan virus
perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi yang
diproduksi oleh sel B.
2. Tulang Rawan Ikan Hiu
Shar Cartilage atau Tulang Rawan Ikan Hiu memiliki khasiat untuk
mengobati penyakit tumor maupun kanker. Dari penelitian ditemukan bahwa
rawan jerung/tulang rawan ikan hiu/shark cartilage dapat mengobati
berbagai macam penyakit paa manusia. Hampir semua jenis ikan hiu tidak
berpenyakit kanker. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan sejak
lebih dari 30 tahun mendapati tulang rawan ikan hiu mempunyai sifat anti
angiogenesis. Bahan ini dikenal sebagai mucopolysaccharides,
thrombospondin sangat berkhasiat dan mematikan pertumbuhan tumor dan
kanker.
Khasiat
Dari penelitian ditemukan berbagai manfaat yaitu: Prosiasis, Eksim,
Artrithis, Masalah Kulit, Sakit Jantung, Asma, Tubercolosis (TBC)
Terdapat juga untuk terapi beberapa jenis kanker, diantaranya: Kanker
Usus, Kanker Hati dan Paru-paru, Kanker Payudara, Kanker Prostat, dan
Kanker Ovarium
Pusat penelitian di Belgia melakukan riset pada tikus, didapati bahwa
tulang rawan ikan hiu berhasil menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Tulang rawan ikan hiu tidak bertentangan dengan pengobatan biasa
seperti kemoteraphy atau radiasi dan dianjurkan agar dijadikan sebagai
pelengkap therapy.
Reaksi yang timbul dalam mengkonsumsi Tulang Rawan Ikan Hiu: Mencret, Keletihan, dan Tubuh akan terasa Panas
Penelitian
Di samping zat makanan lain, dalam tulang rawan hiu terdapat lima
jenis protein yang diduga memiliki kekuatan menaklukkan sel kanker.
Sayangnya, protein mana yang mampu menggempur sel kanker masih belum
dipublikasikan. Yang pasti, protein tersebut mesti diserap ke dalam
tubuh sebelum dicerna. Sekali tercerna menjadi asam-asam amino,
efektivitasnya menurun.
Tulang rawan hiu.
Di dalam tubuh, protein tersebut menghambat pertumbuhan kapiler darah
baru yang tidak normal. Konon, kemampuan tersebut mencapai 1.000 kali
lebih kuat dibandingkan dengan tulang rawan sapi. Bagi tumor atau
kanker, keberadaan pembuluh darah sangat penting untuk mendapatkan
makanan. Dengan dihambatnya pertumbuhan jaringan pemasok makanan, tumor
pun tak dapat tumbuh. Tumor yang masih ada kemudian mengkerut atau mati
karena pembuluh darah mereka rusak dan tak tergantikan. Dibandingkan
dengan pembuluh darah normal yang kuat dan bisa bertahan bertahun-tahun,
pembuluh darah tumor tergolong rentan sehingga mudah dirusak.
Para pakar patologi anatomi telah lama menemukan bahwa tumor padat
dalam masa hidupnya dilayani oleh banyak pembuluh darah. Diketahui pula
tumor yang sedang tumbuh itu menarik pembuluh kapiler baru dari tubuh
induk semangnya (pengidap tumor). Proses ini dinamakan tumor
angiogenesis (TA).
Adalah Judah Folkman yang pertama menyadari, tanpa adanya pembentukan
pembuluh darah, tumor padat dihambat pertumbuhannya. Pada tahun
1980-an, ia berhasil mengisolasi suatu bahan dari tumor manusia yang
disebut tumor angiogenesis faktor (TAF), yang bila diimplantasikan pada
binatang, bisa merangsang pembentukan kapiler baru. Kapiler baru ini
bergerak ke arah tumor. Bila segumpal sel ganas dialiri pembuluh darah,
dia akan tumbuh tak terkendali.
Kebetulan, bagian tubuh makhluk hidup yang tak memiliki pembuluh
darah adalah tulang rawan. Karena itu, tulang rawan diduga memiliki
bahan penghambat angiogenesis. Dugaan ini ternyata terbukti dari
penelitian Henry Brem dan Judah Folkman (1975). Pembentukan pembuluh
darah baru pada tumor dapat dihambat tulang rawan neonatus (makhluk yang
baru dilahirkan).
Tulang rawan hiu pun dilirik untuk diteliti lebih lanjut. Pada 1987
para peneliti di Jules Bordet Institute di Brussel, melakukan penelitian
serbuk tulang rawan hiu pada tikus. Hewan percobaan itu disuntik
subcutan (di bawah kulit) sel MEXF-14 human melanoma (tumor yang
terbentuk dari sel berpigmen melanin) sambil diberi tulang rawan hiu
secara oral. Hasilnya, terjadi hambatan pertumbuhan tumor secara total.
Pada penelitian-penelitian lain ternyata penggunaan tura hiu tidak
menimbulkan efek sampingan. Karenanya, peluang penggunaannya pada
manusia terbuka lebar.
Penelitian pun dilanjutkan pada manusia. Dalam buku Sharks Don’t Get
Cancer, Dr. I. William Lane dan Linda Comac menyatakan berhasil menjalin
kerjasama untuk melakukan penelitian penggunaan tulang rawan hiu pada
pasien Ernesto Contreras Hospital di Tijuana, Meksiko, pada 1991.
Ernesto Contreras Jr. M.D., salah seorang dokter spesialis kanker di
rumah sakit itu, melibatkan delapan pasien kanker yang sudah mencapai
tahap terminal. Jenis kanker yang mereka idap meliputi kanker mulut
rahim, vaginal hemangioma, sarkoma jaringan lunak stadium III di
punggung, peritonial carcinoma stadium IV, dan kanker payudara.
Kedelapan pasien ini diterapi hanya dengan tulang rawan hiu melalui
rektum (dubur). Pada minggu ke-7 respons positif telihat pada 7 dari 8
pasien tersebut. Pada mereka terjadi penurunan ukuran tumornya 40 – 80%
(5 orang), perbaikan kondisi penyakitnya (1 orang), atau bebas gejala
nyeri kanker (1 orang). Seorang tak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Setelah itu seorang dari mereka berhenti menjalani terapi dan pada
minggu ke-11 tumornya ditemukan menyebar. Pada minggu ke-9, seorang
pasien terpaksa dioperasi meskipun kondisinya membaik. Pada minggu ke-11
diketahui tiga orang pasien bebas tumor dan ukuran tumor dua orang
lainnya mengecil dibandingkan dengan pada minggu ke-7.
Hasil penelitian Roscoe L. Van Zandt, M.D., yang dikutip Lane, juga
menunjukkan hasil positif. Ginekolog di Arlington, Texas, yang bekerja
paruh waktu di Hoxsey Clinic, Tijuana, Meksiko ini memberi 30 – 60 g
tulang rawan hiu setiap hari secara oral pada 8 wanita penderita kanker
payudara lanjut. Setelah 6 dan 8 minggu, ukuran tumor kedelapan pasien
mengecil. Berdasarkan pengujian terhadap beberapa tumor itu ditemukan
bahwa jaringannya telah berubah warna dari merah muda menjadi abu-abu,
pertanda adanya kematian sel. Hasil penelitian awal ini memang tidak
pasti dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
3. Kunyit Putih
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian
cuma kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di
tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau
mengobati kanker.
Kunyit putih ini memiliki suatu zat yang akan menempel secara
selektif pada sel-sel kanker. Zat ini dipercaya memandulkan perkembangan
sel kanker yang berkembang biak secara abnormal. Banyak pasien yang
cocok dengan alternatif ini, sebagai pelengkap terapi kanker yang lain.
Zat anti kanker ini berasal dari kandungan senyawa protein toksis dan
kurkumin
Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain bintik umbinya
seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam keadaan segar
baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak atau dijadikan
bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
4. Tapak Dara
Sementara tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan
pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman yang masih termasuk keluarga
Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa golongan
alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat
menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker.
Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor
ganas pada ginjal, kanker payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang
awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera
disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang
diperkirakan dapat mendesak dan melarutkan inti sel kanker.
Sebagai obat kanker payudara, rebus 22 lembar daun tapak dara dan
buah adas (Foeniculum vulgare) serta kulit kayu pulasari (Alyxia
reinwardti) dengan tiga gelas air. Bubuhi gula merah secukupnya. Setelah
mendidih sampai tinggal setengahnya, saring. Ramuan diminum tiga kali
sehari masing-masing setengah gelas. Pengobatan dilakukan paling tidak
selama sebulan.
5. Keladi Tikus
Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah
diteliti sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati
berbagai penyakit kanker. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, tiga
batang keladi tikus lengkap dengan daunnya (kurang lebih 50 gram)
direndam selama 30 menit, tumbuk halus dan peras. Air perasan ini
disaring lalu diminum. Di Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi
tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang
dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah
dipasarkan di negeri jiran tersebut.
6. Temu Lawak
Air perasan temu lawak (Curcuma Zedoaria) juga mujarab sebagai obat
kanker. Menurut Andrew Chevallier Mnimh, herbalis asal London, dalam
temulawak terkandung curcumol dan curdione yang berkhasiat antikanker
dan antitumor. Di Cina, temulawak telah lama digunakan sebagai obat
kanker leher rahim. Tanaman ini bisa meningkatkan efek mematikan sel
kanker ketika dilakukan radioterapi dan kemoterapi.
7. Mengkudu
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur.
Daging buah mengkudu atau pace (Morinda citrifolia L.) mengandung
dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel abnormal
pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker. Sari
dari perasan dua atau tiga buah mengkudu dapat dibubuhi madu agar
rasanya lebih nikmat.
Berdasarkan survei yang dilakukan Dr. Neil Solomon terhadap 8000
pengguna sari buah mengkudu dengan melibatkan 40 orang dokter dan
praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah mengkudu membantu
pemulihan sejumlah penyakit seperti Kanker, penyakit Jantung, Gangguan
Pencernaan, Diabetes, Stroke dan sejumlah penyakit lainnya
Xeronin
Xeronin adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk
protein spesifikasi sel-sel tubuh manusia. Menurut Dr. Raphl Heinicke
seorang ahli biokimia terkenal Amerika Serikat yang melukan penelitian
sejak 1972 dalam Mengkudu terkandung xeronin dan proxeronin dalam jumlah
besar. Kandungan zat tersebut akan membantu mengembalikan paras normal
sel-sel yang banormal prakanker.
Sebaiknya pilihlah mengkudu yang tidak terlalu masak karena alkohol
yang terbentuk akibat proses fermentasi pada mengkudu yang terlalu masak
merusak zat-zat penting yang terkandung di dalamnya.
Daun dewa (Gynura divaricata) juga merupakan tanaman yang telah dikenal
sebagai tanaman antikanker. Ramuan 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu
putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, lalu disaring dan diminum airnya dapat digunakan dalam
pengobatan penyakit kanker. Dapat pula menggunakan bahan lain seperti 30
gram daun dewa segar, 30 gram tapak dara segar, 30 gram rumput mutiara,
30 gram rumput lidah ular direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa
500 cc. Airnya disaring lalu tambahkan madu secukupnya, aduk kemudian
diminum selagi hangat.
8. Daun Ceremai
Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai
obat antikanker. Segenggam daun ceremai muda, sejumput daun belimbing,
bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan tiga
gelas air hingga tinggal segelas. Ramuan ini diminum tiga kali sehari
masing-masing satu gelas.
Sementara senyawa dalam benalu telah lama diperkirakan bekerja
sebagai penghambat keganasan kanker. Benalu yang direbus menjadi teh
terbukti dapat dipakai sebagai obat penunjang selama menjalani
kemoterapi (terapi dengan mengonsumsi obat antikanker).
Bagi Anda yang belum terkena kanker, tumisan brokoli, sawi, kembang
kol, wortel, tomat dan daging ikan dengan bumbu sedikit garam dan bawang
putih, mampu menjadi masakan yang kaya akan zat antikanker. Penelitian
Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan
risiko terkena kanker prostat bagi mereka yang memakan 10 kali hidangan
yang mengandung tomat per minggu turun sampai hampir separuhnya.
10. Pegaga
11. Spirulina
Protein yang terdapat pada hewan bisa menyebabkan terjadinya kanker.
SEbaliknya protein yang dari tumbuh-tumbuhan berfungsi sebagai pencegah
kanker, terutama kanker payudara, prostat, sakit jantung, diabetes dan
simptom menopuase.
Spirulina mengandung 65% protein lebih tinggi dari semua makanan
alami. Selain itu juga mengandung vitamin, mineral dan nutrien lain.
Kandungan protein dalam spirulina sebanyak 65% sementara protein dalam
kacang soya cuma 35%
Berdasarkan penelitian ilmuwan kesehatan Spirulina diyakini juga
berfungsi untuk meningkatkan aktifitas anti kanker, menurunkan resiko
serangan kanker dan meningkatkan daya tahan tubuh.
12. Sirih Merah
13. Air Zam-zam
Ketika Ismail bayi meronta-ronta kelaparan dan kehausan, karena air
susu sang ibu, Hajar, telah kering, air zamzamlah yang akhirnya
menyelamatkan Ismail dari puncak kehausan. Tak hanya itu, air zamzam
pulalah yang akhirnya menyehatkan dan menyegarkan tubuh Ismail hingga
tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan.
Mujarabnya air zamzam tak hanya terjadi pada Ismail berabad-abad
lalu. Tapi juga hingga sekarang. Laila Hilwa misalnya, perempuan Maroko
yang lebih dari sembilan tahun harus berjuang melawan kanker payudara
yang di negaranya disebut dengan istilah Ghoul atau penyakit yang
menjijikkan dan terpaksa berobat ke sejumlah dokter hingga ke Paris
Prancis, namun semuanya angkat tangan hingga ia divonis menunggu
kematian, akhirnya menemukan keajaiban dari air zamzam. Penyakitnya
hilang sama sekali, justru setelah ia membasuhkan air zamzam ke seluruh
tubuhnya.
”Di luar kesadaran, aku menyentuhkan tanganku ke badanku dan
payudaraku yang asalnya berlumuran darah, nanah dan penuh dengan
bejolan. Sebuah keajaiban terjadi. Seluruh berjolan sirna. Aku tidak
merasakan apa pun dalam tubuhku. Tidak rasa sakit, darah dan nanah yang
menyisa. Sama sekali kering,” ungkap Hilwa penuh syukur. (hal. 189).
Mengapa air zamzam begitu mujarab? Dr Khaled Ghad, dosen di Arab
Academy for Science Technology & Maritime Transport Mesir menulis
panjang lebar tentang kandungan yang ada dalam air zamzam. Ghad
mengungkapkan kandungan sodium dan potasium dalam air zamzam
berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan dalam air keran dan air
pompa. Air zamzam memberi manfaat dengan mengilangkan toksin dari tubuh
sehingga membantu mempercepat proses penyembuhan kanker, keracunan
makanan, luka bakar, artritis, eksem, disfungsi tiroid (kelenjar
gondok), gangguan mental, kadar kolesterol tinggi, hipertensi, wasir dan
rasa lemas di seluruh tubuh. Air zamzam mengandung vitalitas yang tidak
dimiliki air lain dan memiliki daya penyembuh untuk segala penyakit.
Catatan:
Tulisan ini saya buat dengan mengumpulkan dari beberapa referensi
ketika saya mencari-cari informasi herbal untuk tumor dan kanker
sebagai respons dari divonisnya ayah saya terkena kanker di leher pada
tahun 2008. Alhamdulillah ternyata bukan kanker dan bejolan di leher
tersebut sudah dioperasi dan ayah saya sudah diberikan kesembuhan oleh
Allah.
Untuk detail penggunaan herbal saya harapkan untuk mendatangi ahlinya yaitu dokter yang herbalis yang insyaAllah ada banyak.
salah satu forum yang saya ikuti adalah hpa_sejahtera@yahoogroups.com, mungkin bisa dijadikan salah satu tempat untuk bertanya
Referensi:
1. Buku Panduan Intibah HPA Seri II Bersama: Tn. Hj. Ismail bin Hj.
Ahmad dan Pn Hjh. Norhayati binti Hj. Ahmad, Cetakan I Jakarta, Januari
2004
5. Product Knowledge HPA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar