![[AGENCE FRANCE-PRESSE]](http://apdforum.com/shared/images/2012/01/01/bananamanAP.jpg)
[AGENCE FRANCE-PRESSE]
Pisang merupakan suatu bisnis yang besar di iklim tropis di seluruh dunia,
menyediakan sumber pendapatan dan pangan utama untuk jutaan orang. Sepanjang sejarah,
tanaman itu telah digunakan untuk memasak, pengobatan, pakaian, kertas dan bahkan bahan
bangunan. Saat ini perkembangbiakan hasil bumi untuk perdagangan ini telah bisa ditelusuri
melalui kebudayaan-kebudayaan kuno di Asia Tenggara.
Para peneliti menggunakan ujian keturunan, penemuan arkeologi dan data linguistik
untuk menguraikan asal usul tanaman pisang ini. Penemuan mereka diterbitkan dalam jurnal
Proceedings of the National Academy of Sciences [Laporan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional]
bulan Juli 2011.

![* Arah istilah bahasa Sumber: Proceedings of the National Academy of Sciences
[Ilustrasi FORUM]](http://apdforum.com/shared/images/2012/01/01/BananaMarketAP.jpg)
* Arah istilah bahasa Sumber: Proceedings of the National Academy of Sciences
[Ilustrasi FORUM]
Para peneliti menentukan asal tanaman tersebut dari pulau New Guinea, dimana
sisa-sisa benih dan daun pisang ditemukan di situs arkeologi. Dari sana, para ahli bahasa
membantu menggambarkan perjalanan buah tersebut. Di seluruh Asia Tenggara dan Melanesia,
para peneliti menemukan ada 1.100 nama pisang. Namun, mereka menemukan bahwa nama-nama ini
bisa dilacak menjadi empat kata dasar: muku, punti, qaRutay dan baRat.
“Sebuah tanaman yang dibudidayakan sering berpindah dengan namanya,” jelas para
peneliti, “dan ketika tanaman ini diperbaharui secara budaya, namanya seringkali
dipertahankan dalam bahasa penerima.” Misalnya, istilah “muku” muncul di New Guinea, dan
jenis-jenisnya menyebar ke barat di sepanjang Indonesia. Istilah “qaRutay,” sebaliknya,
berasal dari Filipina, dan menyebar ke selatan ke Indonesia, barat ke daratan Asia dan timur
ke New Guinea.
Jejak pisang ini yang diikuti oleh para peneliti dari timur ke barat juga
menunjukan pemindahan kebudayaan, tutur Mark Donohue, seorang ahli bahasa di Universitas
Nasional Australia yang terlibat dalam penelitian ini kepada The Telegraph dari India.
![[AGENCE FRANCE-PRESSE]](http://apdforum.com/shared/images/2012/01/01/map_IndoAP.jpg)
[AGENCE FRANCE-PRESSE]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar